Monday, November 21, 2011

BADAI RESIDU


residu hati.. 
adalah nilai historis..
yang tak mudah dipupus..
walau sungguh ingin digerus.. 


nuansa luka, tawa, tangis, 
sesal, kesal, 
bara, dahaga, murka..
berpilin bagai senyawa..


rasakan kalbu bagai meluruh 
saat ingin meremasnya dengan gemas..
cernakan lamat-lamat..
saat hati ngilu terpagut, terlumat, terhempas 


biarkan memburai dan mengurai,
mengimbas dan melontar jauh
ke titik terendah hidup, 
sekaligus ke titik tinggi kesadaran,



hidupkan kembali residu?
sungguh mustahil, sia-sia..
menihilkan makna hadirnya?
sungguh indikasi takabur

residu hati ..
tercipta untuk di-sirna-kan
simbol pencapaian transisi
dulu, kini, sampai kapan nanti..


Donna Turner
21.11.2011






Sunday, October 30, 2011

PIKAT KEKAGUMAN



kekaguman identik misteri
yang belum terkuak,
pada obyek penyedot takjub


kekaguman ibarat pukau
yang belum terjajaki,
akibat tercenung mengamati


kekaguman laksana membuka sebelah mata
pada sisi molek dan rupawan, 
yang membuat nafas tertahan


kekaguman bagai mengatup jendela kesadaran, 
mengabaikan kelaziman, keterbatasan, 
yang ada dan berniat menyapa


kekaguman menjelma jadi keakraban,
sesudah seluruh lengkung, sudut ditelusuri
segala arah dilintasi, berhenti, lalu lanjut dirambah


kekaguman mewujud jadi kecewa, 
saat ekspektasi terlalu tinggi,
tanpa paham kapasitas dan kaliber sesungguhnya


kekaguman mencetak rasa lega,
bila bias-bias sinar spektakuler
sungguh berpendar ke seluruh sisi


kekaguman mendorong motivasi, 
bila resep keberhasilan berhasil dikulik,
untuk ditiru rupa dan upayanya.. 


kekaguman melahirkan penerimaan, 
ketika ketidaksempurnaan yang menunjang kesempurnaannya
dimengerti dan dimahfumi apa adanya


kekaguman bagai menatap cermin
pantulan dunia luar, menembus dunia dalam
bila tak segera dikenal, tak mungkin cepat disayang ...


Donna Turner
31 Oktober 2011

Saturday, October 29, 2011

LANUT DERAS


di setiap masalah terberi,
ada paket solusi terlampir..


tarik nafas dalam, 
hembuskan perlahan...
cermati dan pelajari issue,
amati jeli alternatif solusinya .. 


hadapi atau tidak, 
ambil atau tidak.. 
kembali ke comfort zone,
atau terus memasuki "dangerous" zone..


tapak demi tapak langkah,
menjelma jadi ayunan nan jauh
tidak pernah terimpikan sebelumnya
jejak keajaiban tiba di seberang sana


rasa tidak nyaman, 
tidak aman,
galau,
ini bukan "saya"
silih berganti timbul.


akhirnya akan menyapa pada kesadaran baru
inilah "saya"..
saya yang "terkini"..


lapis demi lapis diri
akan dibukakan dan diperkenalkan, 
setiap kali berhasil menjejak
ke zone berikutnya..


mengelupas, transformasi
atau 
membeku, stagnasi,


pilih
mana paling bermakna
paling membawa nilai tambah


jauh menjelajah
menemukan diri di kekinian 
sampai ke batas akhir



Donna Turner
30102011

Wednesday, October 26, 2011

MIMPI SEPENGGAL KISAH




menyelisip mimpiku...
aku memahami kehidupanmu,
menangkap sepak terjangmu,
memahfumi harapanmu,
mengerti realita hidupmu

menembus mimpiku...
aku saksi atas secercah anganmu,
tentang asa harmonis,
damba kebersamaan,
ingin saling berbagi dan saling melindungi

mendalami mimpiku...
ada sekeping kisah sadarmu,
yang tercerabut, terpelanting dari bingkainya,
menyisakan lubang teka-teki dan tanda tanya,
menampilkan ketidakutuhan skema hidup

menyelami mimpiku...
aku melihat kilau fragment yang hilang,
menyiratkan cahaya hidupmu,
memantulkan kilau kasihmu,
menyingkap ketelanjanganmu

melarungi mimpiku...
aku menerima jawab,
atas tanya yang belum terpetakan,
mengapa kau ingin aku ada di alur itu,
memulas dan mewarnai layar hidupmu

menerabas sadar-ku...
aku merenungi lagi alam bunga tidur,
dunia tanpa relung dan sekat,
yang menawarkan kedalaman illusi,
sarat pilinan dan pusaran

menggapai jaga-ku..
kuhayati makna khayalku,
mata mengatup,
batin menyingkap,
mengeja damai ke relung hati

Donna Turner
Agustus 2011

Monday, October 24, 2011

LELAKI ATAP LANGIT



setiap ku berada di sang pencakar langit
ingatanku senantiasa mengait padamu
justru karena kutahu persis, kamu tidak bahagia
bernafas di ketinggian sana

aku bagai bisa merasakan
denyut jantungmu berdetak kencang
menatap urat nadi dunia
nan terbentang di hadapanmu, di bawah naungmu
yang menghampar laksana payung langit untukmu

anganku dapat menatap lekat-lekat
saat tatap rajawalimu
menangkap sekelumit titik di balik awan
menghirup aroma kawan atau lawan
intuitif memahami mana predator mana mangsa

Kalaku menjejak kaki di seperempat horizon bumi,
Kubisa merasa himpitan jenuh di dadamu yang ingin lari dan pergi
dari suasana agung yang fana dan berjarak ini
ingin segera menghambur dalam rangkulan bumi pertiwi

namun entah mengapa
hal yang tidak sepenuhnya kau suka
justru menarik dan menyeretmu lagi
dan menahanmu disana

seolah memang disanalah singgasanamu
siapa pun yang berniat mendudukinya
seolah tahu tidak seharusnya mematut diri di hamparannya

sungguh tempatmu cocok disana
kamu bagai pasukan malaikat penjaga
senantiasa bersiaga di gerbang ketenteraman bumi

tidak ingin diusik
tidak ingin mengusik
walau terkadang tak berdaya jua
saat harus terlarut dalam tarik ulur
riuh rendah konflik penghuninya
nun di bawah sana

tegaklah berdiri disana..
harapku
melesatlah dalam keriuhan
menuju titik nisbi
yang tak seorang pun mampu menerka

toh aku merasakan hadirmu
selalu..

Donna Turner
28 September 2011

Sunday, October 23, 2011

HAKIKI KEABADIAN




Oktober semakin renta.. 
jabang bayi November 
menjejak-jejakkan riang kaki kecilnya, dalam perut ibunda..
bergegas menanti hadirnya di dunia..

frame demi frame masa bergulir cepat..
menawarkan peristiwa, wacana, wahana
peluang menanam benih kebaikan
demi tumbuh, kembang, panen kebajikan..

manfaatkan momentum saat ini..
leburkan diri dalam totalitas 
penuh dedikasi, gairah, keikhlasan dan harapan,
bagi secarik senyum di akhir jaman

teruslah berkarya, sahabat
tebarkan ilmu dan karya penuh manfaat,
wariskan harta terbaik kita
untuk sesama dan semesta

Donna Turner
24 Oktober '11

Wednesday, October 5, 2011

DELUSI KOMPARASI






kiranya kita belajar paham
dan nyaman mensyukuri
apapun anugerah kita dariNYA,
dari yang unik, mengagumkan
sampai yang berpotensi usik harga diri,


maka kita akan berhenti 
melakukan komparasi sia-sia 
yang mengelabui dan memperdaya diri..


apresiasikan dengan tulus dan wajar, 
segala kemilau di sekitar kita..


maka keindahan-nya pun,
perlahan menerpa kita, 
memancar dari dasar hati..


hayati kelam di sekeliling kita,
sebagai ajakan menyingkap tabir hitam pribadi..


maka cahaya murni pun,
beringsut berpendar menyinar
menyebar kilau ke sanubari


ukur langkah kemajuan,
dari seberapa jauh 
kita sudi meninggalkan jejak kita 
yang telah tertanam dalam, 
di kurun waktu lalu,


ukur lompatan "prestasi",
dan seberapa banyak 
kita sudah memancangkan jejak baru,
yang kian membawa makna sentral, horisontal, vertikal 
pada kekinian..


Donna Turner
051011